FSW | Nilam Cayo - Berani atau Tidak, Kita Tetap Harus Melangkah

Nilam Cayo, Fizzo Star Writer yang menerbitkan buku berjudul "Dinikahi Bocah Tengil" dan mampu mendapatkan 1,8 juta pembaca. Dia mampu disiplin di tengah rutinitas padat sebagai seorang istri dan ibu dari tiga anak. Kedisiplinannya itu sudah diterapkan saat ia masih berstatus karyawan di sebuah perusahaan hingga menjadi penulis Fizzo. Selama 15 bulan terakhir, ia mampu untuk update setiap hari, bahkan pernah hanya absen satu hari dalam satu bulan karena terjangkit Covid-19.

Tinggal di pedalaman Sumatera Barat, Nilam Cayo menggambarkan kampung halamannya sebagai tempat dengan sinyal internet yang minim.

"Anak-anak suka nungguin saya nulis pakai voice, katanya saya kayak pendongeng. Kadang ada tetangga lewat, natapnya lama. Heran mereka liat saya nangkring kayak monyet di pagar hehe. Tetapi, minimnya media telekomunikasi tak membuat saya patah arang." kata Nilam Cayo.

Nilam Cayo sedang berusaha mencari sinyal untuk meng-update novelnya

Sebelum menjadi seorang penulis berpenghasilan lebih dari 1.000 USD setiap bulan, pada awalnya Nilam Cayo berlatar belakang sebagai pembaca seperti banyak penulis lainnya. Dia bahkan pernah menghadapi hinaan dan cacian atas gaya tulisannya yang dianggap acak-adul dan penggunaan tanda baca yang masih belum sesuai kaidah EYD. Namun, tanpa menyerah, dia tetap gigih dalam mengembangkan kemampuan menulisnya melalui pembelajaran dan observasi tentang alam dan masyarakat sekitar. Sebagai imbalan, dunia penulisan juga menghadiahi dia dengan popularitas dalam jumlah pembaca dan pengakuan dari orang lain.

"Lewat Fizzo, saya menemukan jati diri saya sebagai seorang penulis. Sehingga anggapan orang yang selama ini mengatakan bahwa saya hanya memberatkan suami karena berhenti dari pekerjaan, telah terpatahkan." ujar Nilam Cayo.

Bagaimana perjalanan yang dilalui seorang Nilam Cayo hingga dia bisa menerbitkan buku Dinikahi Bocah Tengil yang berhasil mendapatkan 1,8 juta pembaca? Apa pengalaman menarik yang dialaminya selama berkarier sebagai seorang penulis?

Temukan jawabannya di bawah ini! *Dia juga memberikan sedikit bocoran tentang novel terbarunya.

Pengalamannya di Dunia Kepenulisan

Minzzo: Bisa ceritakan sedikit tentang apa yang membuat Kakak tertarik untuk menjadi seorang penulis online?

Nilam Cayo: Saya berhenti bekerja karena mama saya sakit, dua minggu setelah saya resign, mama meninggal di pelukan saya. Kejadian itu benar-benar mengguncang hidup saya. Selain merawat keluarga, saya juga bertanggung jawab atas ayah saya. Karena tidak ada pekerjaan di rumah, saya mencoba bisnis online dan kemudian bergabung dengan grup pembaca novel online. Saya adalah seorang pecinta buku dan sering mencoba menulis puisi saat kecil. Berhenti menulis selama puluhan tahun, saya termotivasi untuk menulis lagi.

Minzzo: Apa pengalaman menarik selama menjadi seorang penulis?

Nilam Cayo: Tahu apa yang saya alami pertama kali membagikan tulisan saya? Banyak hinaan dan caci maki, hehe. Karena tulisan saya acak-adul dan penggunaan tanda baca yang kurang jelas. Para senior di grup benar-benar mengkritik saya dengan keras. Namun, saya tidak menyerah. Saya terus berusaha untuk menjadi lebih baik. Akhirnya, saya berhasil. Saya yakin, ibu pasti bangga melihat saya sekarang.

Minzzo: Kritik dan kegagalan yang kita hadapi akan menjadi bayaran untuk kesuksesan di masa depan. Nah, Kak, saat ini banyak pembaca yang ragu untuk menjadi seorang penulis karena kurang percaya diri. Ada tips khusus untuk mereka yang ragu?

Nilam Cayo: Pengalaman sebagai pembaca sebenarnya sangat membantu dalam proses menjadi seorang penulis. Jika kita tidak banyak membaca, apa yang akan kita sampaikan?

Membaca adalah kunci utama dalam menulis. Teman-teman sebenarnya telah memegang kunci tersebut.

Saran untuk teman-teman yang ingin memulai menjadi penulis adalah: beranilah, tetap konsisten, dan terus tingkatkan kualitas tulisan. Jangan merasa down ketika menerima kritik, karena sebenarnya kritik adalah panduan bagi seorang penulis untuk memperbaiki kualitas tulisannya.

Minzzo: Untuk Kakak sendiri, apa insipirasi untuk menciptakan tokoh dalam buku "Dinikahi Bocah Tengil?

Nilam Cayo: Sebenarnya, saya menulis ini saat sedang memasak rendang, haha. Ketika menunggu rendang matang, saya teringat pada sepupu saya yang memiliki suami yang lebih muda darinya, mungkin itu asal idenya haha. Tapi karakternya enggak tengil. Tengil ini, karena saya memang suka humor. Saya juga enggak pernah kepikiran akan menjadi populer nih, malah saat itu saya lebih fokus pada ide-ide lain.

Makanya, jangan takut apakah ide kita sudah cukup bagus nih, mulailah saja.

Tips dan Trik

Minzzo: Sebagai seorang ibu rumah tangga dan seorang penulis penuh waktu, bagaimana Kakak mengatur waktu untuk membagi waktu dan tetap bertanggung jawab?

Nilam Cayo: Untuk waktu, saya tetap menerapkan prinsip saat bekerja di perusahaan. Pagi hari, saya mengurus rumah tangga, anak-anak, dan suami. Pada jam 08.00, saya mulai menulis bab pagi. Setelah mengunggah bab, saya jeda untuk menyapa pembaca, baik melalui aplikasi, grup WA, IG atau media sosial lainnya.

Sore hari, saya kembali menulis untuk bab malam. Biasanya, dalam sehari, saya akan menulis 4.000 kata lebih kurang untuk dua bab.

Sebenarnya menulis tak harus dilakukan di depan laptop atau hp. Ketika saya masak, nyuci, beberes, saya tetap nulis, tapi dalam otak saja. Saya merenungkan dan merancang plot di dalam pikiran saya. Nanti di jam kerja saya sebagai penulis, tinggal ketik saja dan mengubah pikiran menjadi tulisan.

Jadi selama di Fizzo, saya jarang absen. Karena saya selalu memiliki stok bab untuk hari berikutnya.

Minzzo: Setiap hari dua bab, sangat produktif, loh! Nah, kebetulan Minzzo sering mendapatkan pertanyaan dari teman-teman penulis tentang cara menulis hingga 5.000 kata atau menulis panjang. Ada saran yang bisa dibagikan kepada teman-teman penulis?

Nilam Cayo: Sebelum memulai menulis, saran saya adalah membuat premis sebagai panduan dulu. Awal-konflik-problem solving. Atau dibalikkan letaknya, bisa konflik duluan, flashback, lalu ending. Kayak mau jalan ke satu tempat aja, awalnya gimana, terus mau ke mana, lalu berakhir di tujuan.

Untuk mencari inspirasi, coba angkat isu-isu sosial seperti kemiskinan, pendidikan, dan lain sebagainya.

Membaca juga membantu memperkaya cerita. Selain buku fiksi, saya juga suka membaca buku non-fiksi seperti sejarah, agama, sosial, hukum, dan IT. Dengan membaca buku-buku tersebut, saya mendapatkan kekayaan intelektual yang bisa saya masukan ke dalam novel. Hal ini bisa membuat cerita fiksi yang saya tulis terasa lebih nyata. Selain itu, pembaca juga dapat memperoleh pengetahuan selain hiburan semata dari cerita saya. Melalui membaca, kosa kata yang saya miliki bertambah juga. Sehingga alur yang saya ciptakan tidak monoton.

Akun WA dibuat Kak Nilam untuk mencatat inspirasi sehari-hari

Minzzo: Dengan adanya struktur yang teratur dan banyaknya sumber konten, teman-teman penulis akan lebih mudah mengembangkan alur cerita. Namun, dalam proses ini, apakah ada tips khusus supaya bisa menarik perhatian pembaca dan memikat mereka untuk terus membaca?

Saya fokus pada judul dan pembukaan cerita. Kalau bab-bab awal sudah menarik, pembaca tidak akan meninggalkan tulisan kita.

Terus masukan konflik di awal, seperti Dinikahi Bocah Tengil, masalah utamanya pernikahan beda usia, si istri tidak yakin bisa dibimbing oleh lelaki yang usianya lebih muda dari dia, karena si wanita merasa dirinya sangat dewasa.

Pun, saya mengajak pembaca untuk memecahkan teka-teki konflik yang saya tuang di bab-bab tersebut. Mungkin itulah yang membuat pembaca tetap bertahan hingga saat ini, walau babnya hampir mencapai 1.000.

Minzzo: Apakah Kakak pernah mengalami writer's block?

Nilam Cayo: Pernah sih, terutama saat merasa capek atau kurang tidur. Biasanya, saya mengatasi hal itu dengan membaca, menonton film, atau mendengarkan musik. Kalau ada waktu, saya juga suka pergi jalan-jalan ke daerah dengan suhu udara yang sejuk, seperti kebun teh atau pulau terpencil. Setelah pulang dari sana, ide-ide datang mengalir seperti air dari keran pemadam kebakaran. Hehe.

Nilam Cayo bersama keluarganya

Rencana Masa Depan

Minzzo: Saat ini, buku Dinikahi Bocah Tengil sudah memiliki sekitar 1,8 juta pembaca. Apa Kakak punya tujuan lain? Apakah berencana untuk membuka buku baru?

Nilam Cayo: Pengen, sih. Baru kemarin kepikiran untuk bikin cerita remaja dewasa. Ada tokoh tomboy dan pendiam. Salah satunya jadi dokter dan yang satunya lagi intelijen. Mungkin temanya bisa romance detektif, mirip seperti musim 6 sampai 9 di DBT (Dinikahi Bocah Tengil). Intinya, ceritanya tentang menyatukan pasangan dengan karakter yang berbeda dalam percintaan remaja-dewasa.

Bocoran premisnya untuk novel baru Kak Nilam Cayo:

Jika cinta punya mata, pasti dia akan memilih yang paling sempurna. Tapi nyatanya cinta itu buta, sehingga tak jarang jatuh di tempat dan waktu yang salah.

Namun, cintaku sama kamu, kayak jarum suntik berisi obat bius. Sekali kamu tusukkan dengan kalimat cinta, aku langsung melayang.

Cinta tak serealistis pemikiranku, tapi misterius seperti kamu. Ya, kamu yang tak bisa kuperlihatkan pada publik.