FSW | Liya Amoura - Terpilih Menjadi FSW dan Karyanya Masuk Gramedia: Perjalananku di Dunia Penulisan pada Usia 24

Liya Amoura, 24 tahun, anak pertama dari tiga bersaudara asli Palembang, sedang belajar di jurusan Bahasa Inggris. Pada waktu yang sama, dia mencapai banyak hal dalam perjalanannya sebagai penulis. Ia berhasil meraih prestasi sebagai Fizzo Star Writer, menerbitkan novelnya dalam bentuk buku cetak yang masuk Gramedia, dan melihat novel yang sama diadaptasi menjadi mini-seri TikTok yang sukses dengan lebih dari 10 juta penonton. Namun, sebelum mencapai posisinya saat ini, dia tidak pernah membayangkan bahwa langkah-langkah berani yang dia ambil untuk menuangkan ide-ide akan mengantarkannya pada awal karier yang kokoh sebagai seorang penulis profesional. Untuk mengejar cita-citanya sebagai seorang penulis novel terkenal yang karyanya bisa dinikmati oleh banyak orang, Liya Amoura siap untuk terus maju.

"Saya sudah berjalan sejauh ini, jadi mana mungkin saya akan mundur begitu saja. Saya tetap pada pendirian saya, bahwa saya akan menjadi seorang penulis sampai seterusnya." kata Liya.

Dari mencoba menulis hingga menjadi Fizzo Star Writer, apa kunci sukses Liya? Sebagai seorang penulis muda, bagaimana pengalaman Liya setelah fokus pada tulisan? Sebagai penulis online yang berhasil mendapatkan penerbitan buku cetak, apa tips dan trik yang dimiliki Liya?

Hari ini, Minzzo mengajak Liya untuk berbagi pengalaman. Para teman penulis, mari kita simak selanjutnya!

Liya Amoura dan keluarga.

Pengalaman Menulis

Dari tidak menyangka sampai percaya diri

Minzzo: Apa yang membuat Kak Liya tertarik untuk menjadi seorang penulis online dan bagaimana pengalamannya saat benar-benar memulai menulis?

Liya Amoura: Sebelum menjadi seorang penulis, saya seorang pembaca novel online yang sangat suka membaca buku dan sangat terinspirasi setiap kali membaca cerita. Terkadang saya membayangkan suatu cerita dengan versi dan keinginan sendiri, lalu coba menuliskan alur cerita dan penokohannya, sampai akhirnya saya memberanikan diri untuk ikut belajar menulis novel.

Sejujurnya, saya tidak menyangka bisa ada di posisi sekarang, karena awalnya saya hanya iseng dan mencoba untuk membuat karya. Saya juga ragu untuk menuangkan isi pikiran saya pada waktu itu, tetapi saya mengatasi keraguan tersebut. Saya menyadari bahwa kalau kita terus merasa ragu dan enggan melangkah, maka jalan menuju kesuksesan akan terasa sulit dijangkau.

Minzzo: Sebenarnya apa yang mendorong Kak Liya memilih Fizzo sebagai platform percobaan pada waktu itu?

Liya Amoura: Sebelumnya saya pernah menulis di platform lain, sampai akhirnya saya memutuskan untuk menulis di Fizzo saja. Waktu itu saya masih remahan sekali dan belum berpengalaman, tapi Fizzo membantu saya untuk mendapatkan pembaca setia yang cocok dengan genre cerita yang saya buat. Menurut saya, di sini entah penulis pemula atau penulis lama, sama-sama memiliki kesempatan untuk maju dan mendapatkan promosi. Sementara itu, di platform lain kita harus bersusah payah dulu untuk promosi mandiri dan banyak juga platform lain yang hanya mempromosikan novel-novel para penulis senior sehingga sulit untuk maju apalagi masuk ke beranda.

Minzzo: Minzzo sangat senang melihat Kak Liya berada di posisi sekarang. Bagaimana perasaan Kak Liya setelah novelnya diterbitkan, diadaptasi menjadi mini-seri, dan Kak Liya sendiri akhirnya terpilih menjadi FSW?

Liya Amoura: Saya bersyukur karena selama ini saya mendapat pembaca setia dan benefit yang sangat menguntungkan: salah satu cerita saya bisa terpilih untuk terbit cetak dan masuk Gramedia, diadaptasi menjadi shortplay di Tiktok, dan yang paling membanggakan bisa menjadi salah satu anggota Fizzo Star Writter. Tidak menyangka karena penulis di Fizzo itu ada ribuan bahkan lebih, tapi saya yang mendapat kesempatan untuk bisa berjejer dengan para penulis senior yang sangat saya hormati dan idolakan. Namanya juga usaha, pasti ada titik pencapaian dimana kita akan merasa puas dan dihargai. Dan itu juga dorongan buat saya untuk kembali giat membuat cerita yang lebih menarik lagi dan lebih berkualitas lagi.

Minzzo: Bagaimana perasaan keluarga Kak Liya? Apakah mereka pernah menentang dedikasi Kak Liya di bidang kepenulisan?

Liya Amoura: Awalnya, ada yang menentang karena mereka mengira saya hanya menghabiskan waktu dengan bermain ponsel tanpa tujuan yang jelas. Mereka berpikir bahwa itu hanya waktu yang terbuang percuma. Namun, saya berhasil membuktikan bahwa apa yang saya lakukan memiliki nilai yang sebenarnya. Melalui menulis, saya dapat membantu memperbaiki kondisi ekonomi keluarga saya. Bahkan, ibu saya sangat bangga ketika beliau menghadiri event yang diadakan oleh Fizzo dan penerbit di Gramedia kemarin.

Intinya, kita harus terus maju meskipun banyak orang yang menggunjing. Kesuksesan tergantung pada diri kita sendiri, apakah kita mau maju atau tidak. Gunjingan dari orang lain harus menjadi motivasi bagi kita untuk terus berkarya dan membuktikan bahwa penilaian mereka tentang kita salah. Mungkin saat ini ada orang di luar keluarga dan teman-teman saya yang menganggap bahwa saya dengan mudah mencapai posisi ini, tanpa mereka menyadari bahwa proses ini juga sangat melelahkan dan panjang. Saya sudah berjalan sejauh ini, jadi mana mungkin saya akan mundur begitu saja, saya tetap pada pendirian saya bahwa saya akan menjadi seorang penulis sampai seterusnya.

Liya Amoura di event Gramedia bersama buku versi cetak "Fake Nerd!!"

Tips dan Trik

Sebagai penulis pemula di dunia penulisan

Minzzo: Tadi Kak Liya menyebutkan bahwa sebelum menjadi seorang penulis, Kak Liya adalah seorang pembaca yang sangat aktif. Apakah hobi ini akhirnya memainkan peran penting setelah Kak Liya mulai menekuni kepenulisan?

Liya Amoura: Pasti, melalui membaca, kita memperoleh pengetahuan tentang gaya bahasa, cara membuat alur cerita, penggunaan tanda baca dan huruf kapital, dan pengetahuan lain mengenai menulis. Sebagai pembaca, kita pasti memiliki penilaian tentang sebuah cerita, seperti apakah cerita tersebut menggunakan kata-kata yang berlebihan atau bertele-tele. Dengan pemahaman ini, saya dapat mengantisipasi kejenuhan para pembaca saya. Selain mendapatkan pengetahuan, membaca juga memberikan inspirasi bagi saya. Tanpa keraguan, saya bisa mengatakan bahwa membaca sangat membantu saya menjadi penulis yang lebih baik.

Minzzo: Semakin banyak membaca, semakin komprehensif pemahaman tentang kepenulisan, ya? Berarti teman-teman pembaca kita sudah punya potensi untuk mulai menulis, nih. Dari Kak Liya, apakah ada tips khusus yang dapat mempermudah proses dan membantu penulis pemula untuk menyesuaikan diri dengan dunia kepenulisan?

5000 kata untuk pengajuan kontrak

Liya Amoura: Sebenarnya, menulis sepanjang 5000 kata di awal itu mudah kalau kita sudah tahu permulaan cerita itu seperti apa. Ketika kita menulis dan imajinasi kita mulai bekerja, semuanya akan mengalir begitu saja, menulis beribu-ribu kata pun bukan hambatan. Yang penting penghayatan dan imajinasi sebelum menulis. Makanya sebelum membuat cerita, lebih baik kita membuat outline serta alur ceritanya, supaya tidak terlalu pusing saat merangkainya menjadi sebuah kata atau naskah. Namun, salah satu hal terpenting adalah kita harus memberanikan diri untuk mulai menulis tanpa terlalu banyak keraguan.

Pembukaan

Liya Amoura: Saya ambil ide dari poin cerita yang kira-kira akan bikin pembaca penasaran sejak bagian awal. Contohnya, novel "Fake Nerd!!" ini: Tentang seorang selebgram cantik yang terkenal, tapi dimanfaatkan oleh teman-temannya hingga pindah ke sekolah baru. Kisah bermula saat dia pindah ke sekolah baru, jadi saya buat awalan saat dia pindah ke sekolah baru tersebut, atau bisa juga saat dia tidak sengaja tahu kalau selama ini teman-temannya memanfaatkan dia hingga akhirnya dia memutuskan untuk pindah.

Awalan itu bebas mulai dari mana, asalkan kita bisa mengira-ngira apakah awalan ini cocok atau tidak? Dan jangan lupa untuk menyelipkan cerita yang membuat pembaca penasaran dan menunggu kelanjutannya. Kebanyakan pembaca menyukai awalan cerita yang bikin penasaran dan seru. Banyak juga cerita atau novel-novel terkenal yang pada bab awalnya langsung masuk ke konflik awal.

Konflik cerita dan mempertahankan retensi

Liya Amoura: Untuk mempertahankan daya tarik cerita memang agak sulit, tetapi setiap penulis memiliki cara-cara khusus untuk mengatasinya. Saya juga menghadapi hal yang sama, terutama di novel "Fake Nerd!!" yang memiliki lebih dari 320ribu kata. Cerita tersebut mengandung berbagai konflik, mulai dari kesalahpahaman, intrik orang ketiga, pengkhianatan, masalah dalam pertemanan, hingga masalah keluarga. Konflik-konflik ini dibuat dalam berbagai tingkat intensitas. Kalau cerita terlalu fokus pada pemeran utama, pembaca akan merasa bosan, oleh karena itu saya memasukkan konflik di lingkungan sekitar atau pertemanan untuk menjaga keberagaman cerita. Penting untuk dicatat bahwa konflik tersebut tidak mengalihkan fokus dari pemeran utama, hanya memberikan perhatian lebih pada karakter pendukung. Di cerita lainnya, saya menggunakan konflik yang terkesan ringan tapi memiliki beberapa plot twist yang membuat pembaca terus tertarik, karena saya dengan sengaja membuat mereka menebak siapa pengkhianatnya.

Alur cerita dan gaya bahasa

Liya Amoura: Ide untuk penciptaan cerita datang dari berbagai inspirasi, misalnya pemikiran sendiri, bahan bacaan, apa yang saya tonton, pengalaman pribadi, dan kisah kehidupan nyata. Saya menggabungkan semua elemen tersebut menjadi satu garis cerita yang saling terhubung sehingga terciptalah novel ini. Saya juga sengaja menciptakan suatu penghayatan disana. Gaya bahasa yang saya gunakan juga dibuat dengan sentuhan kekinian yang disukai oleh generasi muda saat ini, agar mereka dapat menikmati cerita dengan lebih menyenangkan. Selain itu, saya juga menambahkan bumbu-bumbu lawakan receh supaya tidak terkesan serius dan ada hiburannya. Kalau terlalu serius dan monoton saja, pembaca pasti akan merasa bosan dan jenuh, jadi kita harus menciptakan rollercoaster supaya mereka bisa merasakan sensasi yang berbeda-beda di tiap konflik atau kejadian yang ada di cerita tersebut.

Minzzo: Wah, terima kasih banyak ya atas berbagi pengalaman, Kak Liya. Ternyata meskipun masih belum lama di industri ini, Kak Liya sudah memiliki metodologi yang terstruktur! Semoga teman-teman dapat memanfaatkan tips dari Kak Liya, ya!

Liya Amoura: Iya, saya berharap kita berhasil semua. Merintis dan memulai memang tidaklah mudah. Di sepanjang perjalanan, akan ada banyak lika-liku yang kita temui, baik itu komentar baik maupun buruk. Pasti akan ada batu kerikil yang menghalangi perjalanan kita. Namun, yang penting adalah tetap maju dan berusaha mengatasinya. Jika kita memiliki keinginan tapi tidak mau berusaha, semuanya akan menjadi sia-sia. Kita tidak akan pernah maju jika hanya berjalan di tempat.

Kalau kamu sudah membaca sampai akhir, jangan lupa istirahat sebentar. Setelah itu, yuk mulai melangkah!