Wawancara | 2 Juta Pembaca dan Belasan Juta Rupiah per Bulan, Menulis Novel Panjang Dan Cuan

Mega Dewi, seorang penulis yang memulai kiprahnya dalam dunia novel sejak akhir tahun 2017, memiliki sebuah pencapaian yang mengesankan di Fizzo. Sebelum menjadi salah satu penulis Fizzo, dia tidak pernah menulis novel yang melebihi 70ribu kata atau pun terpikir untuk menulis sebanyak itu. Di Fizzo, Mega Dewi termotivasi pembaca hingga tertantang untuk menulis lebih dari 600ribu kata dalam novelnya berjudul "Dan Akhirnya Istriku Diam". Novel tersebut telah disambut hampir 2 juta pembaca, dengan pendapatan bulanan sekitar US$800 dari Fizzo. Kini, Mega Dewi memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia novel online.

"Menulis Panjang" telah menjadi ciri khas dan kunci suksesnya.

Tapi, bagaimana, sih, caranya bisa menulis panjang tanpa membuat pembaca bosan?

Menulis Panjang bukan Misteri

Minzzo: Sebelum bergabung dengan Fizzo, berapa rata-rata jumlah kata yang biasa Kakak tulis?

Mega Dewi: Aku kalau nggak salah gabung di Fizzo itu akhir tahun 2020 atau 2021. Aku sendiri mulai nulis di tahun 2018, 2017 akhir. Sudah sempat menerbitkan buku, nulis di banyak platform, sampai akhirnya nulis di Fizzo sampai sekarang. Sebelum itu, aku nggak pernah nulis panjang, paling panjang 70 ribu kata sebelumnya.

Minzzo: Hehe, berarti Kakak tidak pernah berpikir akan menulis sesuatu yang begitu panjang kayak Dan Akhirnya Istriku Diam ya? Kalau gitu, apa dorongan dan inspirasi biar bisa nulis panjang?

Mega Dewi: Aku nggak kepikir bisa nulis sepanjang itu. Dulu biasanya aku tidak kembangin konflik lagi kalo sudah selesai, jadi paling panjang ceritaku itu di sekitar 70.000 kata.

Kalau sekarang di Fizzo, interaksi kita dengan pembaca lebih langsung dan aktif. Dari situ, kita bisa melihat antusiasme pembaca terhadap cerita kita dan malah bisa dapet ide dari mereka. Aku lihat ceritaku masih banyak yang nunggu, masih banyak yang mau tahu alur ke depannya. Jadi dari situ aku memutuskan nggak tamat cepat-cepat lagi. Aku mulai menyadari bahwa novel online bisa jadi panjang dan jalan cerita bisa ngalir terus.

Minzzo: Bagaimana pandangan Kakak tentang kesulitan menulis cerita yang lebih panjang? Apa yang menjadi titik sulitnya?

Mega Dewi: Kesulitan terbesar di ide, karena kadang sudah bingung ini ceritanya mau dibawa ke mana lagi, ya? Nggak mungkin kan kita menulis cerita tanpa konflik? Karena (konflik) itu yang ngebuat pembaca stay dan merasa penasaran.

Minzzo: Apa solusi Kak Mega untuk mengatasi itu?

Mega Dewi: Aku cari inspirasi dari mana-mana sehingga ceritaku bisa berkembang dan tetap nyambung dari cerita sebelumnya. Aku cari inspirasi kadang dari komen pembaca dan kadang dari yang terlintas di Tiktok atau dari platform lain. Lagu, film, dan jalan-jalan bisa kasih inspirasi juga. Aku tinggal di Bandung, keliling kota sudah memberikan inspirasi hehe.

Biasanya inspirasi itu bakal aku pakai untuk jadiin konflik baru atau tokoh utama baru, tapi masih berhubungan dengan cerita sebelumnya.

Kalau dari teknik menulis, biasanya aku buat ceritanya dari beberapa sudut pandang, sih, biar ceritanya berkembang. Jadi nggak selalu dari sudut pandangnya dari pemeran utama, ada sudut pandang lain. Misalkan ada sudut pandang peran pendukung, tapi dibuat tidak kalah kuat ceritanya. Penting sekali supaya sudut pandang yang berbeda tetap jelas, balanced dan berhubungan dengan cerita inti, sehingga tidak loncat terlalu jauh.

Oh iya, satu lagi, mengambil sudut pandang orang ketiga mungkin kurang cocok untuk cerita aku, karena banyak pembaca yang tidak suka.

Menulis Panjang bakal Jadi Membosankan?

Minzzo: Beberapa orang khawatir cerita yang panjang bisa membosankan. Bagaimana Kak Mega menjaga daya tarik cerita?

Mega Dewi: Sebelumnya aku juga khawatir kayak gitu dan pasti ada yang bakal merasa bosan kalo udah panjang, tapi kita tetap bisa lihat dari retensi dan komen para pembaca. Terakhir aku menyadari dengan sekian retensi yang ada berarti yang menunggu ceritanya masih banyak.

Kita tetap harus ada di inti ceritanya dan punya konflik baru. Dan nggak terpaku mengikuti rencana yang dari awal, kadang-kadang ceritanya aku bawa ke arah yang aku mau dan ngerasa cocok.

Minzzo: Ada tips untuk penulis lain yang baru mau mulai menulis panjang?

Mega Dewi: Menulis itu kan butuh effort juga, kita butuh diapresiasi juga kan, salah satu apresiasi itu datangnya dari pembaca. Jadi dari awal kita harus bisa menelaah kalau cerita kita itu bisa digandrungi atau tidak.

Pastikan 10 bab pertama itu harus menarik supaya bisa menggaet pembaca. Dari situ baru dikembangkan lagi, jadi 10 bab awal itu selalu menentukan apakah cerita ini akan disukai atau tidak. Jadi menurutku, 10 bab pertama itu menentukan kalau mau nulis panjang. Coba perbaiki 10 bab pertama untuk menarik respons pembaca, karena nggak bisa kalau kita menulis tanpa pembaca.

Pesan dari Minzzo

Alasan kami lebih menyarankan menulis buku panjang:

  • Fizzo memiliki Sistem Rekomendasi buku yang dipengaruhi oleh "info" buku. Saat bukumu mencapai 50.000 kata, maka Sistem Rekomendasi akan langsung mencarikan pembaca yang sesuai. Setelah sistem berhasil menemukan pembaca yang cocok dengan tema bukumu (sistem telah stabil), maka tugasmu adalah menulis lebih banyak lagi agar plot yang menarik agar pembacamu betah dan terus membaca. Namun, jika kamu menyerah dan membuka buku baru, Fizzo tidak secara otomatis merekomendasikan buku barumu berdasarkan popularitas buku sebelumnya. Jadi, jika buku yang sedang kamu tulis sudah memiliki cukup banyak pembaca, lebih baik melanjutkan buku tersebut, berusaha menambah kata dan terus meningkatkan performanya daripada membuat buku baru.
  • Menulis buku dengan jumlah kata yang lebih panjang akan memengaruhi penghasilanmu, terutama melalui Bagi Hasil Iklan (Contingent Royalty), yang bergantung pada lamanya pembaca membaca buku. Semakin panjang bukumu, semakin lama waktu yang dibutuhkan pembaca untuk membacanya, dan ini dapat meningkatkan penghasilanmu melalui Bagi Hasil Iklan secara signifikan.