Aina💕 awalnya hanya menikmati membaca novel online di Fizzo, tapi kemudian terinspirasi untuk menulis novelnya sendiri. Ketertarikan mendalam terhadap dunia menulis memicu Aina untuk mengeksplorasi bakatnya sebagai seorang penulis hingga sekarang, novelnya yang berjudul "Istri CEO Gadis Desa" sudah mencapai 450 ribu kata dan dibaca lebih dari 490 ribu orang. Keren, kan?

Di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga dan menulis di Fizzo, Aina💕 menyempatkan diri untuk berbincang dengan Minzzo tentang kegigihan dan trik-triknya dalam menulis. Dari Fizzo, Aina💕 berhasil mendapatkan penghasilan yang memuaskan hingga bisa membeli laptop dan ponsel baru untuk mendukungnya menulis. Walaupun sudah mencapai keberhasilan tersebut, Aina💕 masih mempunyai target mencapai satu juta kata.

Ayo, simak cerita Aina💕 di wawancara berikut!

Minzzo: Sebelum bergabung dengan Fizzo, apakah Kakak memiliki pengalaman menulis novel?

Aku nggak pernah memiliki pengalaman menulis sebelumnya; aku langsung terjun ke dunia menulis karena Fizzo. Sebelumnya, aku sudah menjadi pembaca selama setahun lebih di Fizzo, lalu terinspirasi untuk mulai menulis. Awalnya, aku hanya ingin menuangkan isi pikiran, namun kemudian muncul keinginan untuk membuat sebuah novel. Siapa tahu nantinya bisa menjadi buku cetak juga, bukan?

Minzzo: Kenapa Kakak memilih untuk menulis buku panjang di Fizzo?

Aku pernah membaca novel penulis lain di Fizzo yang panjang-panjang, dan novel panjang favoritku di Fizzo adalah "Dinikahi Bocah Tengil" karya Nilam Cayo. Karena buku itu, aku terinspirasi untuk menulis novel panjang juga. Belum lagi, penghasilan dari menulis panjang di Fizzo cukup lumayan. Saat ini, cerita "Istri CEO Gadis Desa" sudah sampai Season 3, dan jika mampu, aku berharap bisa mencapai satu juta kata.

Menurutku, novel online yang bagus adalah novel yang panjang. Jumlah kata yang panjang membuat ceritanya lebih seru dan bagus. Aku merasa novel online bisa memberikan inspirasi bagi teman-teman lainnya. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel-novel online, terutama yang menghadirkan inspirasi dari kisah nyata.

Minzzo: Apa yang kakak peroleh dari menulis buku panjang di Fizzo?

Menurutku, karena aku menulis panjang, kemampuanku menulis semakin meningkat. Saat ini, aku sudah mengerti tentang dialog teks dan dialog aksi, hal yang dulu sama sekali tidak aku mengerti. Selain itu, aku juga bergabung dengan grup penulis yang membantu aku belajar lebih banyak tentang menulis. Banyak tips-tips cerita yang aku dapatkan, misalnya, di awal sebaiknya tidak terlalu banyak flashback dan konflik sebaiknya tidak terlalu rumit.

Selama 9 bulan bergabung di Fizzo, aku berhasil membeli laptop dan HP untuk membantu dalam menulis. Kadang-kadang, aku perlu menulis di handphone jika ada hal yang harus segera ditulis.

Dilihat dari segi keuntungan, menulis panjang masih menghasilkan pendapatan yang besar dan mendapatkan dukungan setia dari banyak pembaca. Oleh karena itu, sayang sekali jika ceritanya langsung diakhiri dengan cepat.

Intinya Fizzo itu yang terbaik deh, aku menulis di Fizzo jadi semangat banget.

Minzzo: Apa kunci Kakak hingga bisa membuat buku yang panjang?

Aku banyak menulis catatan di buku, biasanya alur-alur yang singkat gitu, lalu aku lanjut lagi di handphone. Kalau ada inspirasi atau ide, aku tulis di buku catatan terus baru ditulis di handphone. Catatan di buku itu seperti outline versi aku. Misalnya, adegan di rumah ini ada apa saja. Poin-poin saja, soalnya kalau ditulis semua capek juga hehe.

Dulu aku nggak menulis catatan sama sekali, baru di bab 100an mulai menulis catatan supaya bisa mengembangkan ceritanya dengan lebih baik. Supaya nggak lupa juga apa yang sudah dipikirkan jadi harus ditulis dulu.

Buku aku sekarang sudah berkembang banyak karena sudah tiga season, karena sekarang sudah bukan hanya menceritakan karakter utama tapi juga keluarga dan tokoh-tokoh pendukungnya. Season 2 aku menceritakan kisah anaknya lalu season 3 cerita cucunya. Jadi catatan aku sangat membantu untuk mengembangkan ceritanya.

Minzzo: Apakah Kakak pernah menemui kesulitan saat menulis? Bagaimana cara mengatasinya?

Kadang aku suka bingung untuk cari konfliknya, karena pembaca nggak suka cerita yang rata. Harus ada konfliknya. Misal, di 3 bab konfliknya harus sudah selesai. Kalau konfliknya terlalu lama, pembaca akan keburu bosan. Supaya pembaca tetap membaca, biasanya aku bikin konflik yang baru. Pembaca jadi penasaran dan yang tadinya sempat berhenti baca akan muncul lagi. Konfliknya harus sat-set deh.

Untuk refreshing dan mencari inspirasi, aku nonton drakor atau film Cina, yang mempunyai tema mirip. Buku aku kan judulnya Istri CEO Gadis Desa, jadi aku suka nonton yang ada CEO-CEOnya itu. Selalu bikin aku terinspirasi.

Minzzo: Bagaimana Kakak menulis di tengah-tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga?

Aku perlu bagi waktu karena sambil jadi ibu rumah tangga. Misalnya, aku nunggu waktu anakku tidur. Atau aku menulis di waktu senggang di pagi hari atau malam.

Aku sendiri kalau menulis harus sambil dengerin lagu. Aku paling nggak bisa kalau ngetik kalau nggak sambil denger musik. Musik bikin aku konsentrasi. Soalnya kalau lagi berisik nggak bisa ngetik, makanya harus menunggu anakku tidur. Lagunya juga aku sesuaikan dengan yang aku tulis. Kalau lagi tulis yang sedih-sedih aku dengar lagu yang galau-galau.

Minzzo: Bagaimana tanggapan pembaca tentang cerita Kakak?

Banyak dari pembaca yang memberi dukungan lewat DM Instagram untuk menulis lebih panjang atau memberi semangat. Ada yang bilang, "Jangan tamatin dulu, terusin saja." Ini bikin aku semangat untuk menulis lebih panjang. Terkadang, ada pembaca yang memberikan ide cerita juga. Kalau ide dari pembaca itu banyak didukung oleh yang lain, biasanya aku akan coba ikuti.

Minzzo: Ada tips untuk penulis lain yang masih ragu untuk mulai menulis panjang?

Kalau memang berminat untuk menulis, menulis saja dengan konsisten. Jangan menyerah di awal kalau pembacanya masih sedikit, tetap dilanjutkan saja. Aku sendiri awalnya memang iseng-iseng menulis tapi tidak menyangka bisa dapat pendapatan dan pembaca yang banyak.