5 Hal Penting dalam Membuat Konflik

Halo, Sahabat Fizzo. Saya Aninda. Hari ini saya akan sharing tentang 5 hal penting dalam membuat konflik.

Konflik adalam sebuah elemen penting dalam cerita. Bisa dibilang konflik itu adalah sebuah nyawa, yang akan dibawa serta dipecahkan, dan menjadi penentu kualitas sebuah cerita. Membuat konflik itu susah-susah gampang sih. Nah bair lebih mudah, ada 5 hal penting yang wajib kamu ingat sebelum membuat konflik.

Yang pertama, buatlah konflik selogis mungkin. Kenapa sih harus logis? supaya ketika pembaca membaca cerita kamu, mereka merasa dekat dengan konflik yang ada. Misalnya bisa saja terjadi di dunia nyata atau mereka alami sendiri. Mereka juga bisa mengambil pelajaran dari konflik yang terjadi di karakter cerita kamu. Maka dari itu, buatlah konfliknya sefamiliar mungkin dengan kehidupan mereka.

Yang kedua, tentukan tujuan utama yang jelas untuk protagonismu. Konflik ini dibuat sebagai hambatan atau rintangan bagi karakter utama sebelum mencapai tujuannya. Kamu perlu membuat tujuan dengan sejelas mungkin di awal, saat membuat premis. Sehingga kamu dapat dengan mudah menyisipkan potensi-potensi konflik yang seru dan menarik dalam ceritamu.

Yang ketiga, buatlah protagonis sebaik mungkin dan antagonisnya sejahat mungkin. Keseruan konflik ini terjadi jika ada dua karakter yang saling bertolak belakang. Maka dari itu, buatlah karaktermu dengan sebaik mungkin atau sejahat mungkin. Di akhir cerita kamu juga bisa sisipkan pesan moral untuk pembaca kamu. Misalnya, buktikan kebaikan ini dapat mengalahkan keburukan.

Yang keempat, perbanyaklah mencari referensi. Sebagai penulis, pasti sering mengalami kebuntuan dalam mencari ide. Setelah konflik pertama selesai, kamu pasti akan mulai mencari konflik-konflik seru yang akan ditambahkan dalam cerita kamu. Maka dari itu, perbanyaklah mencari referensi dengan membaca novel orang lain, menonton film, menonton drama, atau bahkan hanya memperhatikan dan mendenagrkan orang-orang sekitarmu. Dari situ, kamu bisa mendapatkan inspirasi yang baru dan segar untuk konflik cerita kamu.

Yang kelima, kamu tidak bisa menciptakan konflik yang tunggal. Konflik harus bersifat progresif dan bertingkat., sehingga efek konflik yang dirasakan sangat besar oleh pembaca. Contohnya, jika kamu ingin membahas soal ketidakadilan, buatlah karakter utamamu merasakan perlakuan yang tidak adil walaupun kecil tapi bisa sering disisipkan dalam beberapa bab. Sehingga, saat mencapai klimaksnya, pembaca akan mulai terpancing emosinya, karena karakter utama itu menahan dirinya terus tapi tetap dianiaya.

Jika dalam sebuah bab hanya berisi narasi tanpa konflik yang berisi, pembaca akan bosan dan meninggalkan cerita kamu. Maka dari itu, saat kamu mengembangkan cerita kamu, coba cari dan gali terus potensi konflik serta buatlah kerangka plotnya.

Gimana? Kalau sudah ingat pasti lebih mudah kan untuk membuat konflik-konflik dalam cerita kamu? Sekian dulu ya tips dari kami. Semoga membantu. Kami tunggu karya-karyamu di Fizzo ya! Selamat menulis!