Halo sahabat Fizzo, saya Mega. Kali ini saya akan sharing tentang tips tentang "Tips Manjur Untuk Membuat Pembaca Merasa Terikat Secara Emosional Dengan Ceritamu".
Pernahkah kamu menulis naskah yang awalnya rame banget, tapi setelah itu ketika kamu mengunggah bab-bab berikutnya, pembacamu malah berkurang banyak?
Nah, bisa jadi itu karena ceritamu kurang "relatable" atau kurang terikat secara emosional dengan pembacamu.
Apa itu perasaan empati atau"relatable"?
Mungkin banyak penulis baru yang belum familier dengan rumus penting yang satu ini, yaitu rasa "empati" atau "relatable" yang berfungsi untuk memikat hati para pembaca. Bisa dibilang perasaan "relatable" adalah lem perekat antara pembaca dengan tokoh utama di dalam cerita.
"Empati" atau relatable ini bertujuan untuk membuat para pembaca merasakan perjalanan dan juga perkembangan emosi para karakter utama selama cerita tersebut berlangsung.
Cerita dengan esensi empati yang kuat bisa membuat kondisi para karakter terasa sangat familiar dengan pengalaman hidup para pembaca. Hal inilah yang membuat pembaca terbawa emosi sepanjang kelanjutan cerita.
Ini bisa terjadi karena penulis berhasil membuat cerita seakan-akan cerita itu serupa dengan pengalaman hidup si pembaca.
Jadi, apa saja manfaat dari empati?
Perlu dicatat bahw semua orang pasti memiliki rasa empati dan simpati.
Novel dengan rasa empati yang kuat bisa membuat pembaca menghayati cerita dari sudut pandang si tokoh tersebut.
Setelah berhasil menarik perhatian pembaca dengan empati, maka pembaca akan jadi lebih mudah untuk mengikuti cerita dan lebih mudah memahami motif karakter secara menyeluruh.
Dengan begini, kita bisa membuat para pembaca baik lama maupun baru makin terpikat dengan kelanjutan cerita kita.
Rasa empati dari pembaca bisa:
Membuat pembaca paham akan keadaan emosi para karakter utama
Memahami perilaku para karakter utama
Hanyut ke dalam cerita serta mengaplikasikan perasaan dan emosi mereka sendiri ke dalam plot dan karakter.
Apa yang membuat cerita "empathy-able"?
Adegan Pembuka
Pada adegan pertama mulailah dengan menceritakan konflik utama atau sebuah kondisi penting yang diceritakan dari sudut pandang karakter supaya bisa menarik perhatian para pembaca dengan cepat.
Latar belakang yang realistis
Selanjutnya Pembaca bisa langsung mengkhayati alur cerita dengan latar belakang yang realistis.
Penggambaran karakter yang menarik
Kemudian ada deskripsi dari para karakter berupa penampilan dan pakaian mereka juga perilaku bisa menimbulkan rasa ketertarikan pada diri pembaca.
Tujuan dan konflik utama dari para karakter
Lalu tunjukkan juga tujuan dan konflik utama dari karakter. Hal ini bisa membantu pembaca untuk langsung merasakan empati terhadap karakter utama di cerita kita.
Nah sekarang saatnya kami memberikan tips-tips penting yang bisa digunakan oleh para penulis yang saat ini masih kebingungan untuk menambahkan elemen-elemen yang bisa membuat cerita menjadi empathy-able.
Pertama-tama, tulis dulu secara menyeluruh tentang si karakter utama.
Beberapa hal yang bisa membuat pembaca related dengan karaktermu adalah:
Mari kita bedah satu per satu.
Pertama-tama tentang karakter utama.
Selain menjadi objek empati untuk para pembaca, Karakter utama juga berperan sebagai "tulang punggung" untuk keseluruhan cerita.
Dengan kata lain, ketika membaca ceritamu, pembaca akan terfokus kepada si karakter utama. Jika karakter utama tidak muncul dalam jangka waktu yang lama di ceritamu, maka rasa "relatable" antara ceritamu dengan pembaca akan berubah. Bisa-bisa nanti pembaca tidak tertarik lagi dengan ceritamu. Hal ini bisa berdampak kepada retensi ceritamu jika menghilangkan karakter utama yang penting untuk kelanjutan cerita.
Kedua, bahasa dan teknik penulisan harus simple dan ringkas, agar bisa dimengerti oleh pembaca secara luas.
Ketika kita menulis novel, pastikan bahasa yang digunakan simple atau gampang dimengerti. Jika bahasa yang digunakan rumit atau berbelit, pembaca jadi sulit mengerti apa maksud dari cerita kita. Pembaca akan menjadi gampang bosan, ngantuk, dan bahkan tidak betah untuk lanjut membaca cerita kita.
Penting untuk dimengerti bahwa novel online itu serupa dengan sastra populer yang terus berkembang seiring dengan waktu. Jadi perlu dipastikan bahwa semua orang bisa memahami ceritamu dengan mudah.
Ketiga, bangunlah citra karakter yang khas dan mudah diingat oleh para pembaca.
Setelah pembaca sudah menangkap citra khas dari karakter tersebut, maka selanjutnya akan lebih mudah membangun rasa empati kepada para pembaca.
Dengan mendeskripsikan citra positif dari karaktermu, kamu bisa memberi kesan positif kepada para pembaca tentang si karakter tersebut.
Jangan lupa untuk menceritakan asal mula perkembangan watak, perubahan psikologis, deskripsi penampilan serta ekspresi si karakter.
Visualisasi dari si karakter harus diceritakan dengan jelas dengan bentuk kepribadian yang realitis atau sepadan dengan realita di sekitar kita. Hal ini bisa memperkuat hubungan empati antara pembaca dengan si karakter dari cerita yang kita buat itu.
Keempat, mengenai lingkungan yang realistis lebih realistis lebih baik!
Semakin familiar sebuah lingkungan atau latar di dalam cerita, maka akan lebih mudah bagi para pembaca untuk merasa tertarik dan merasa relate dengan cerita kita.
Kelima, pastikan alur cerita ditulis dengan jelas, kronologis dan bisa mengundang rasa ketertarikan para pembaca.
Tips untuk memicu rasa penasaran adalah dengan menambahkan kesenjangan informasi antara pembaca dengan si karakter di dalam cerita. Pembaca mungkin bisa menebak alur cerita secara menyeluruh, tapi dengan adanya kesenjangan informasiyang diceritakan dari sudut pandang narator dan bukannya sudut pandang si karakter utama, maka pembaca akan jadi penasaran dengan kelanjutan nasib si tokoh utama kita.
Contohnya,
Ada satu bab di mana si karakter utama tidak tahu bahwa ada pembunuh yang masuk ke dalam rumahnya. Pembaca yang mengikuti alur cerita sudah pasti ingin supaya si karakter utama segera lari dari rumah itu.
Namun si karakter utama sama sekali tidak menyadari adanya pembunuh dan malah minum teh dengan santai tanpa tahu bahwa ada bahaya besar yang sedang mengancam nyawanya.
Ketidaksadaran si karakter utama yang sedang meminum teh tersebut bisa menimbulkan rasa panik dan tegang di dalam diri pembaca, sehingga mereka makin penasaran untuk membaca kelanjutan cerita kita.
Keenam, pahami apa yang para pembaca inginkan dan kabulkanlah permintaan mereka.
Penggemar novel bertokoh utama wanita biasanya menyukai tema tentang Kisah cinta abadi atau pasangan yang sempurna.
Penulis bisa belajar untuk menciptakan karakter yang sesuai dengan keinginan pembaca dan membangun hubungan antar karakter yang sesuai dengan ekskpektasi para pembaca.
Hal ini bertujuan untuk mewujudkan fantasi dari para pembaca novelmu.
Dengan begini, hubungan empati antara pembaca dan novelmu bisa terbangun dengan baik.
Lain halnya dengan penggemar dengan cerita bertokoh utama pria. Karakter yang digemari pada umumnya memiliki motivasi untuk mencari jati diri atau meraih sebuah pencapaian ketika menjalankan suatu misi.
Contohnya,
Setelah mengalami sebuah depresi yang berat, karakter utama pria kita bertemu dengan sebuah entitas. Entitas ini nantinya memberikan sebuah kekuatan ajaib untuk menjalankan satu misi yang nantinya akan memengaruhi perkembangan karakter utama kita.
Ia jadi mampu melewati berbagai rintangan dengan mudah setelah mendapatkan kekuatan ajaib dan kepercayaan diri yang baru.
Setelah kamu memahami jenis cerita digemari pembacamu, kamu jadi bisa mendapatkan ide-ide baru untuk membuat cerita yang pasti mau dibaca oleh para pembaca. Keinginanmu untuk menjadi penulis profesional jadi terkabul, deh!
Pada akhirnya ceritamu harus bisa menimbulkan rasa empati atau rasa relatable pada diri pembaca. Tapi kamu juga harus memperhatikan panjangnya cerita tersebut. Pastikan alur ceritamu tidak bertele-tele akibat dari banyaknya detail yang ingin kamu sampaikan di dalam cerita.
Semoga tips ini bermanfaat dan bisa membantu kamu yang ingin menulis novel online.
Selamat menulis~