PEMBUKAAN BAB YANG MENARIK

"If you start with a bang, you won't end with a whimper." – T.S. Eliot

Awal cerita merupakan bagian yang mengundang pembaca. Orang cenderung tidak sabar saat membaca cerita dan langsung ingin tahu ke mana karakter ini akan membawanya, dan jika kamu tidak bisa menarik perhatian mereka sejak awal, kemungkinan mereka akan meninggalkan ceritamu dan mencari novel lain untuk dibaca. Beberapa tip yang bisa membantu untuk menulis awal cerita yang menarik.

Mulai dengan Kejadian

Buat pembacamu merasa sudah berada di tengah kejadian, masalah atau bahaya, apa pun yang sesuai dengan latar ceritamu, dan kejadian ini harus genting dan penting untuk protagonismu. Atau setidaknya memancing rasa penasaran pembaca sehingga pembaca merasa ingin terus mengecek bab-bab selanjutnya.

Misalnya, daripada memberikan deskripsi utuh tentang latar belakang, kamu bisa langsung melompat ke adegan baku tembak atau detik-detik terakhir kampanye global. Atau untuk adegan romance kamu bisa memasukkan krisis percintaan karakter utamamu.

Buat pembacamu merasakan ketegangan dari awal, menantikan kejadian selanjutnya dan semakin penasaran.

Pertemukan Para Karakter Utama Secepat Mungkin

Pertemuan mereka tak harus dijelaskan secara detail. Berikan gambaran singkat. Tunjukkan bahwa karakter ini adalah yang utama dan akan kembali muncul di bab selanjutnya. Biarkan para pembaca berimajinasi.

Pertemuan mereka bisa jadi momen manis seperti ketika karakter utama pria dan wanita merasakan saling tertarik pada pandangan pertama tapi terpaksa terpisah bahkan sebelum mereka saling mengucap nama. Buat pembacamu bertanya-tanya kapan mereka akan bertemu Kembali.

Atau kamu bisa memilih pertemuan yang menyebalkan ketika keduanya berpikir bahwa pihak lain adalah orang yang terlalu narsis. Tentu saja kesan itu harus berubah, tapi bagaimana caranya? Itulah yang ingin diketahui pembaca.

Bangkitkan Perasaan Mendalam Dalam Diri Pembaca

Buat mereka tertawa, menangis, atau kesakitan. Awalan yang terlalu hambar bukan sesuatu yang diinginkan pembaca. Hindari terlalu banyak menggambarkan cuaca atau perasaan dengan kalimat bertele-tele.

Dalam novel yang menceritakan reinkarnasi, kalian bisa menggambarkan bagaimana si karakter utama sangat menderita di kehidupan sebelumnya, yang biasanya menjadi penyebab dirinya terlahir Kembali. Semakin menderita semakin baik. Karena semakin ia menderita di kehidupan sebelumnya, akan sangat memuaskan ketika si protagonis berubah dan membalaskan dendam kepada musuhnya setelah ia terlahir Kembali.

Ciptakan Konflik Minor

Untuk mendapat perhatian pembaca, berikan intrik pembuka yang kuat dalam tiga atau lima bab pertama. Kamu bisa mengambil kesampatan ini untuk menjelaskan kepada para pembaca protagonismu ini karakter seperti apa, tipe yang pintar yang bisa mengatasi setiap masalah atau tipe yang ceroboh di awal tapi punya potensi untuk berkembang di masa depan.

Hindari Mengumbar Terlalu Banyak Info

Tidak terlalu bagus untuk menulis deskripsi dalam paragraf yang terlalu panjang di bagian awal karena terlalu banyak informasi jelas akan membuat pembaca bosan. Lakukan itu seiring berjalannya cerita, sebaiknya sedikit demi sedikit melalui rangkaian peristiwa. Informasi seperti masa kecil protagonis atau latar belakang keluarga dapat disimpan di bab akhir. Jika ada informasi yang menurutmu perlu disampaikan di awal, usahakan untuk menempatkannya dalam dialog. Dan tentunya, dengan singkat dan jelas.

Buat Awal Cerita yang Mudah Dibaca

Selain alur yang menarik, awal cerita yang mudah dibaca juga bisa memberikan perbedaan. Hindari kalimat yang terlalu "bersayap" dan terkesan "rumit" sehingga pembaca tidak langsung paham apa yang sebenarnya terjadi. Perhatikan juga penulisan, hindari kesalahan dalam ejaan, masalah tata bahasa, kesalahan nama, dll., yang bisa jadi membuat beberapa pembacamu pergi.